Laman

RAHASIA SUNAH 01


31 Januari 2012

LARANGAN 
MAKAN SAMBIL BERSANDAR

Cara makan yan tidak disukai adalah makan sambil bersandar. Cara makan seperti ini termasuk cara makan orang yang lahap sehingga tidak disukai atau dinilai makruh. Jika demikian, maka sudah sepantasnya kita menghindarinya. Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada dekat Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau, “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar” (HR. Bukhari)

Makna makan muttaki-an
Ibnu Katsir berkata : “ Yang dimaksud muttaki-an adalah miring ketika duduk bersandar pada salah satu sisi.” Disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (9:451), “Tentang makna ittika’ diperselisihkan maknanya oleh para ulama. Ada yang mengatakan, pokoknya bersandar ketika makan dalam bentuk apapun. Ada yang menjelaskan yang mengartikan dengan bersandar dengan tangan kiri yang diletakkan di lantai.”
Dari kata Imam Malik-yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar-ada sinyal bahwa beliau memaksudkan duduk ittika’ untuk segala macam bentuk bersandar, tidak khusus pada cara duduk tertentu.


Makan bersandar pada tangan kiri
Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul bari (9:451) bahwa ada hadist yang melarang bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadist ini dikeluarkan oleh Ibnu ‘Adi dalam artinya :
“Nabi shallallahu ‘alaihu wa sallam melarang seseorang bersandar pada tangan kiri ketika makan. “Sayangnya, sanad hadist ini dho’if sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti ini sebaiknya dihindari karena masuk termasuk ittika’ (bersandar) sebagaimana kata Iman Malik.

Apa hukum makan sambil bersandar?
Ibnu Qashsh menyatakan bahwa hal ini hanya dimakruhkan untuk nabi. Namun Al Baihaqi menyatakan, yang lain pun dimakruhkan makan sambil bersandar, karena cara makan seperti ini berasal dari para raja non Arab. Namun jika ada seseorang yang tidak memungkinkan makan selain dengan bersandar, hal itu tidak dikatakan makruh. (lihat Fathul Bari, 9:451).

Diantara alasan kenapa makan sambil bersandar terlarang karena dikawatirkan perut menjadi bertambah buncit. Sebagaimana ada riwayat dari Ibnu Abi Syaibah dari jalan Ibrahim An Nakho’i. disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9:452).
Ibnu hajar mengatakan, “Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kami kanan dan menduduki kaki kiri.” *Fathul Bari, 9:452).
Makan sambil bersandar dapat merusak badan. Sebab makanan tidak dapat berjalan dengan lancar pada salurannya dan tidak melegakannya.


Fakta Ilmiah
Menurut pemaparan seorang ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. menyampaikan perihal ilmiah tentang larangan makan sambil bersandar sebagai berikut :
  • Karena pada saat duduk dengan posisi tegak syaraf pencernaan berada dalam keadaan tenang, tidak tegang dan tidak relaksasi sehingga apa yang dimakan dan diminum akan berjalan pada dinding usus dengan lembut dan perlahan sehingga tercipta keseimbangan organ pencernaan.
  • Sedangkan posisi bersandar dapat memungkinkan terjadinya refluks makanan dan minuman.



 (sumber* Majalah Furqon edisi 95)

pantai indrayanti 20 januari 2013

p. indrayanti 20 januari 2013

ASAL NAMA PANTAI INDRAYANTI

Menguak Rahasia Pantai Indrayanti. Pantai Indrayanti adalah pantai yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Awalnya dari pendirian sebuah restoran dan cafe di pingir pantai pada 2009 lalu, nama Pantai Indrayanti seolah menjadi nama pantai baru yang terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa namanya pantai Indrayanti?



KENAPA DIKASIH NAMA INDRAYANTI.....

Ohhh....ternyata

Arif Rahman, Pemilik Resto & Cafe Pantai Indrayanti dianggap sebagian orang yang memberi nama Pantai Indrayanti. Tapi, dia tidak pernah berpikir tentang nama pantai yang berada di antara Pantai Sundak dan Pantai Siung itu (Pantai Indrayanti). Tetapi, dia tergerak mengembangkan potensi bisnis yang ada di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Gunungkidul tersebut karena melihat peluang yang bagus. Sebelumnya pantai tersebut tidak pernah dinamai Pantai Indrayanti. Karena tidak pernah ada di dokumen buku milik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyebutkan pantai tersebut bernama Pantai Indrayanti, tetapi pantai itu bernama Pulang Sawal.

pantai indrayanti (photo : 20 januari 2013)

“Kalau Restoran & Cafe memang saya beri nama Indrayanti sesuai nama istri, tetapi soal nama Pantai Indrayanti atau Pulang Sawal itu berpulang pada masyarakat setempat,” Kata Arif. Dulu, sebelum ada Restoran & Cafe Pantai Indrayanti, pesisir Pantai Pulang Sawal masih terlihat kotor dan kumuh. Meski pantainya berpasir putih, banyak sampah berserakan di sepanjang bibir pantai yang cukup menggangu penglihatan. Arif pun mengajak warga setempat untuk melakukan kerja bakti membersihkan sampah, membuat kantong sampah, dan menata pantai agar tertata rapi dan indah secara bertahap. Dan ini berhasil menghidupkan pantai tersebut, pengunjung berdatangan dan bisnis pun berkembang. Inilah pantai Indrayanti, pantai yang berkembang ramai dan namanya berasal dari nama cafe.

FOTO TERKAIT PANTAI INDRAYANTI